Selamat Datang Di Website Biro Pemerintahan Kampung Provinsi Papua,Segala Kebutuhan Informasi dan data global kami sajikan secara lengkap dan transparan di sini,Untuk mendapat support langsung anda bisa menghubungi kami di pesawat 085244221030 atau melalui email : pemkampapua@yahoo.com Terima Kasih
Web Links
Aplikasi Internal
Copyrights © 2013 Biro Pemkam Papua
Jl. Dok II ,Kompleks Kantor Gubernur Gedung-D
Tlp. 0967-9988776,Hp.08123456789
Email : admin@pemkam.papua.go.id
RSS
Biro Pemkam Papua
Tentang Biro Pemerintahan Kampung Provinsi Papua
Luas Wilayah

Luas wilayah provinsi Papua adalah 317. 062 (Km2). Jika dibandingkan dengan wilayah Republik Indonesia, maka luas wilayah Provinsi Papua merupakan 19,33 persen dari luas Negara Indonesia yang mencapai 1.890.754 (Km2). Ini merupakan provinsi terluas di Indonesia.

Persentase penduduk Papua jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia secara keseluruhan tercatat sebesar 0.77% pada tahun 1971. Kemudian pada tahun 1980 meningkat menjadi 0,79%. Tahun 1990 peningkatan persentase jumlah penduduk Papua sangat tinggi yang mencapai 0,91%. Pada tahun 2000 mengalami penurunan menjadi 0.86% dan terakhir pada tahun 2005, pesentase jumlah penduduk Papua tercatat sebanyak 0.85%.

Kabupaten Merauke merupakan daerah yang terluas yaitu 4397 Ha atau 13,87% dari total luas Provinsi Papua. Sedangkan Kota Jayapura merupakan daerah terkecil tetapi apabila dibandingkan dengan kota se-Indonesia, maka Kota Jayapura merupakan kota yang terluas. Kota Wamena (Jayawijaya) dengan ketinggian 2000 - 3000 meter diatas permukaan laut merupakan kota tertinggi dan terdingin di Papua. Sedangkan yang terendah adalah kota Merauke dengan ketinggian 3.5 meter diatas permukaan laut.

Letak Geografis

Provinsi Papua dengan luas 31.7062 Km2, terletak diantara 130
° - 141° Bujur Timur dan 2°25' Lintang Utara - 9° Lintang Selatan.

Batas Wilayah.

Provinsi Papua berbatasan dengan :

Sebelah Utara                      : Samudera Fasifik/Pacific Ocean
Sebelah Selatan                   : Laut Arafura/Arafura Sea
Sebelah Barat                       : Provinsi Papua Barat
Sebelah Timur                       :Papua New Guinea

Topografi

Pegunungan Utama di Provinsi Papua terdiri atas Pegunungan Kobowre di Nabire, Pegunungan Sudirman di Enarotali dan Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya di Jayawijaya, Pegunungan Vanres di Mamberamo, Pegunungan Gauntier dan Pegunungan Wisnumurti.

Gunung dan Puncak di Provinsi Papua yang berada di deretan pegunungan tersebut adalah :

    Gunung Waspada (1.070 m)
    Puncak Jaya (5.030 m)
    Puncak Trikora (4.750 m)
    Puncak Yamin (4.350 m)
    Puncak Mandala (4.700 m)
    Gunung Dom (1332 m)


Pegunungan Jayawijaya merupakan suatu perluasan cordillera yang mengubah dataran tinggi Papua yang berpusat New Guinea, membentang sepanjang 400 mil (640 km) dari timur ke barat menyeberangi bagian tengah Papua dengan puncak tertingginya adalah Puncak Jaya 16,502 kaki (5,030 meter). Puncak dengan hutan lebat, kecuali salah satu puncak tertinggi yang terdiri dari batu karang glaciated.

Di bagian utara terdapat lembah yang dialiri sungai Tariku Dan Taritatu Sungai dan merupakan anak sungai Mamberamo Sungai. Kebanyakan dataran rendah di semenanjung Bomberai berjejer kearah barat sedangkan di Doberai yang bergunung-gunung ( Vogelkop; Belanda, "Kepala Burung") berjejer kearah barat laut.

Sepanjang bagian selatan pegunungan Maoke terdapat suatu area berpaya-paya yang luas [yang] yang dialiri oleh air dari sungai Digul, Pulau, Braza, Baliem, Loren, Armandville, Blumen, Semara, dan Mapi Sungai. Daerah Gunung yang tinggi ditutupi oleh lembah-lembah yang ditumbuhi rumput kasar, dan tumbuh-tumbuhan hutan-hujan tropis. Sedangkan area utara pegunungan tengah ditutupi oleh hutan basah. Di antaranya banyak ditumbuhi varieta pohon palem (sagu, kelapa, dan nipa), kayu cendana, kayu hitam, karet, casuarina, pohon cedar, buah sukun, dan bakau; anggrek dan pakis tumbuh dengan subur di hutan basah tersebut. Kehidupan rimba meliputi binatang berkantung, monotremes (binatang menyusui), ular, buaya, katup/kupu-kupu, burung kasuari, cenderawasih, trenggiling, anjing liar, babi liar, kura-kura darat, kadal kanguru pohon, burung bangau, merpati hijau, dan berbagai jenis burung lainnya.

Kondisi lahan

Persentase lahan kritis di Papua paling besar dimiliki oleh Kabupaten Merauke. Selain itu, kabupaten ini juga merupakan kabupaten yang memiliki kondisi tanah yang sangat subur dan sangat cocok untuk pertanian. Secara umum, kondisi lahan di Papua sangat memungkinkan untuk lokasi pertanian maupun perkebunan. Hingga saat ini lahan pertanian di Papua masih digunakan oleh sektor-sektor pertanian tertentu saja. Yang paling dominan adalah sawah dan ubi kayu. Daerah potensial penghasil ubi kayu adalah KabupatenWaropen dan Kabupaten Jayapura dengan produksi ubi kayu sebesar 2.946 ton dan 2.444 ton pada tahun 2005. Produksi sayur - sayuran selama tahun 2005 pada beberapa komoditi mengalami penurunan bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2004, demikian juga pada sub kelompok buah-buahan.

Selain pertanian yang sudah disebutkan sebelumnya, lahan kritis di Papua sebagian besar masih merupakan hutan yang mencapai 25,82 juta hektar dan terbagi menjadi hutan lindung (34,08%) dan hutan produksi (33,22%). Lahan kritis yang sudah digunakan selain untuk pertanian, juga digunakan untuk perkebunan, peternakan dan perikanan.  Luas areal tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2005 sebesar 97.934 ha dan produksi tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2005 sebesar 62.153 ton. Sumbangan terbesar produksi tanaman perkebunan rakyat berasal dari tanaman kelapa sawit (49,91%) dan kelapa dalam (19,87%).

Populasi ternak besar dan kecil di Papua selama tahun 2005 pada umumnya naik. Dibanding tahun 2004, ternak kerbau naik 14,54%, sapi 8,6%, kuda 30,36%, kambing 5,37%, babi 19,50% dan domba -7,88%. Kondisi serupa terjadi pada populasi ternak kecil, dimana secara umum terjadi peningkatan. Populasi ternak ayam kampung naik 18,99%, ayam pedaging 5,90%, ayam ras petelur 19,58%, dan itik -7,06%. Produksi perikanan secara keseluruhan selama tahun 2005 mencapai 209.210,3 ton, meningkat 13,29% dibanding tahun 2004, sedangkan 95,83% dari total produksi merupakan hasil produksi perikanan laut.

Iklim dan Cuaca

Kota Jayapura merupakan daerah dengan suhu udara tertinggi, mencapai 28,2 șC ditahun 2005 sedangkan Wamena merupakan daerah dengan suhu udara terendah yang mencapai 19,4 șC pada tahun 2004. Persentase kelembaban udara tertinggi mencapai 87% di Biak pada tahun 2005 dan terendah mencapai 77% di Serui pada tahun 2001. Rata-rata penyinaran matahari tercatat di Merauke yang mencapai 70% pada tahun 2005 sedangkan persentase terendah tercatat pada tahun 2003 di Biak yang mencapai 37%.
Beranda Tentang Kami Struktur Organisasi Visi dan Misi Data Distrik Sosial Ekonomi Data Geografis Pengumuman
Beranda Kegiatan Gallery Kontak